Tuesday, December 9, 2014

Jam Gadang, Ikon Wisata Kota Bukittinggi

Pernahkah Anda mendengar atau melihat langsung Big Ben di London? Atau bila Anda belum bisa ke sana, Anda tidak perlu khawatir karena rasa penasaran Anda mungkin bisa sedikit terobati dengan “Big Ben” nya Indonesia yang berada di Kota Bukittinggi, Sumatera Barat, yaitu Jam Gadang (atau diartikan dalam Bahasa Indonesia yaitu Jam Besar). Setelah puas dengan melihat-lihat atau berfoto di Jam Gadang ini, Anda juga bisa memanjakan diri Anda dengan berbelanja souvenir atau oleh-oleh untuk orang-orang terkasih dengan berkunjung ke Pasar Atas Pasar Bawah.

Objek Wisata
Sumatera Barat adalah salah satu provinsi yang terkenal dengan banyaknya tempat wisata, salah satunya di Kota Bukittinggi. Bukittinggi begitu banyak menyajikan tempat-tempat refreshing yang bisa Anda kunjungi untuk melepas stres selama bekerja atau sebagai alternatif tempat menyalurkan jiwa traveller Anda. Wisata Anda di Bukittinggi tentu tidak boleh melewatkan kunjungan ke Jam Gadang.

Jam Gadang adalah sebuah menara jam yang berada di pusat Kota Bukittinggi. Menara jam kebanggaan masyarakat Bukittinggi ini memiliki jam dengan ukuran sangat besar, itulah alasan dinamakannya Jam Gadang yang diambil dari Bahasa Minangkabau. Jam seluas 13×4 meter dengan tinggi 26 meter ini memiliki beberapa tingkat dengan tingkat yang paling atas sebagai penyimpanan bandul yang sempat patah ketika terjadi gempa pada tahun 2007, sehingga harus diganti dengan bandul yang baru.
Pada Jam Gadang, terdapat empat jam yang memiliki ukuran relatif besar dengan diameter 80 cm. Jam ini sendiri langsung didatangkan dari Rotterdam, Belanda. Pada masa itu, pelayarannya dilakukan melewati Pelabuhan Teluk Bayur. Uniknya lagi, gerakannya dilakukan secara mekanik oleh mesin yang hanya dibuat dua unit di dunia, yaitu Jam Gadang dan Big Ben di London, Inggris. Vortmann Relinghausen adalah nama pabrik pembuat mesin jam ini yang terletak di Jerman, sekitar tahun 1892. Bahkan, nama tersebut juga tertera pada tubuh Jam Gadang tepat di bagian loncengnya. Keunikan lain dari ikon Kota Bukittinggi ini adalah penyangganya yang bukan menggunakan besi dan semen, melainkan campuran dari kapur, putih telur dan pasir putih.
Berdasarkan sejarahnya, Jam Gadang adalah hadiah dari Ratu Belanda kepada Rook Maker, seorang Controleur Sekretaris Kota Bukittinggi pada masa Pemerintahan Belanda. Jika Anda memperhatikan dengan seksama, ada hal janggal yang akan Anda temui dalam penulisan angka penunjuk jamnya. Bila biasanya angka “4” dalam tulisan romawi adalah “IV”, di jam yang dibangun oleh arsitek Yazid Sutan Gigi Ameh ini tertulis angka romawi “IIII” sebagai penanda pukul empat. Atap Jam Gadang berbentuk gonjong yang merupakan atap rumah adat Minangkabau. Di sekitar Jam Gadang juga terdapat taman dengan banyak bangku. Suasana malam Anda di sini akan menjadi sangat romantis sebab pada malam hari Jam Gadang dihiasi dengan kerlip cahaya lampu berwarna warni.
Tidak jauh dari Jam Gadang, terdapat tempat wisata lainnya yang bisa Anda kunjungi yaitu Pasar Atas Pasar Bawah. Jika Anda sudah puas berkeliling di Jam Gadang, Anda bisa lanjut memanjakan diri Anda dengan berbelanja di pasar yang tepat terletak di belakang Jam Gadang. Pasar ini terbagi menjadi tiga tingkatan, yaitu Pasar Atas, Pasar Lereng dan Pasar Bawah. Ketika Anda mulai memasuki area pasar, maka Anda akan disambut oleh patung macan yang seolah-olah akan menerkam Anda.
Jika Anda senang berbelanja pakaian, maka Anda harus memasuki Pasar Atas karena di pasar ini banyak berjejer toko kain siap jahit. Biasanya kain yang dijual adalah kain sulaman khas Padang. Di sini menjual pakaian mulai dari anak-anak sampai orang dewasa, pria dan wanita dengan harga yang beragam juga, mulai dari harga puluhan ribu sampai jutaan rupiah, tergantung jenis bahan dan sulamannya. Setelah itu bila Anda ingin membeli souvenir khas Bukittinggi, berkunjunglah ke Pasar Lereng. Kenapa disebut Pasar Lereng? Karena bentuk struktur tanahnya yang miring mengikuti kontur jalan. Di pasar ini Anda bisa mendapatkan gantungan kunci, kaos bertuliskan “I Love Bukittinggi”, hingga boneka pengantin Minangkabau. Dan untuk mendapatkan itu semua, maka Anda harus pintar-pintar menawar harga semurah mungkin.
Di sini Anda juga bisa mencicipi aneka jajanan seperti karakaliang, dadiah, nasi kapau dan karipik lado hingga makanan khas Padang yang hanya bisa Anda dapatkan di sini yaitu ampiang dadih, tentunya dengan harga yang masih terjangkau. Bagi ibu rumah tangga yang keluarganya senang dengan makanan khas padang, sangat cocok bila mengunjungi Pasar Bawah. Di pasar ini Anda akan menemukan para pedagang yang menjual bumbu jadi untuk masakan Padang, dan aneka sayur serta buah-buahan.
Lokasi
Jam Gadang terletak di Pusat Kota Bukittinggi, Sumatera Barat, Pulau Sumatera dan Pasar Atas Pasar Bawah berada tepat di belakang Jam Gadang.

Akses

Untuk bisa mencapai Kota Bukittinggi Anda dapat menggunakan jalur udara yang tiba di Bandara Internasional Minangkabau (BIM) Padang yang dilanjutkan dengan jalur darat dengan menggunakan taksi resmi dengan tarif borongan Rp.222.000,- (termasuk murah bila berempat atau berlima). Tetapi jika Anda ingin menggunakan mobil travel seperti travel AWR dengan tarif Rp.30.000,-/orang, namun Anda harus keluar bandara terlebih dahulu. (Tarif per 2013).

Harga Tiket
Anda tidak harus mengeluarkan budget khusus untuk bisa menikmati keindahan dan panorama dari Jam Gadang karena untuk itu semua Anda tidak akan dikenakan biaya tiket masuk.

Fasilitas dan Akomodasi
Jika Anda berasal dari luar kota Bukittinggi, maka Anda tidak perlu bingung dengan masalah tempat penginapan karena di sekitar Jam Gadang terdapat banyak hotel dengan tarif yang terjangkau, seperti yang berlokasi di Laras Dt. Bandaro Soekarno-Hatta Jalan Dr. A. Rivai-Jenderal Sudirman. Di sekitar Jam Gadang juga terdapat banyak para pedagang yang menjajakan dagangannya yang merupakan makanan khas Padang.

sumber : www.gosumatra.com
Post       : Putri Merlisa W

0 komentar:

Post a Comment